Era
reformasi ini sangatlah mengancam dikehidupan rakyat kecil pada saat itu. Namun
apa dayanya seorang rakyat kecil yang hanya bias mengeluh diantara sesame yang
mengalami penderitaan rakyat kecil. Bahan pokok dan bahan pangan maupun sandang
melambung tinggi dikarenakan terjadinya inflasi dan krisis moneter yang terjadi
pada tahun 1998. Walaupun mahasiswa
salah satu media paling penting untuk mewakili aspirasi rakyat kecil untuk
memprotes penderitaan rakyat kecil. Namun apa dayanya sekumpulan mahasiswa
mendapatkan respon yang sangat tidak baik yaitu penolakan yang terjadi saat
sidang agenda era reformasi.
Namun
mahasiswa tidak tinggal diam pada saat itu, mahasiswa menggelar aksinya secara
besar-besaran dari demo, pembakaran pada gedung-gedung, penjarahan
barang-barang di pusat pertokoan. Sebagai mahasiswa pada saat itu hanya ingin
menyampaikan aspirasi semua suara rakyat yang menderita karena ulah para
pejabat. Dan balasannya yaitu yang paling terkejut adalah terjadi aksi saling
dorong mendorong, kejar mengejar, aksi tembakan water kenen dari pihak
kepolisian beserta jajarannya. Yang telah melukai para unjuk rasa hingga
menewaskan beberapa mahasiswa yang terkenal dengan nama tragedi Trisakti dan di
Semanggi.
Banyak
mahasiswa, serta rakyat Indonesia hingga pada saat itu melakukan aksi untuk
memberhentikan presiden yang menjabat pada tahun 1998 yaitu Soeharto. Dimana
pada saat menjabat sebagai presiden mengalami berbagai Pro dan Kontra sehingga
mengalami kekacauan yang sangat amat parah terpuruknya system pemerintahan pada
saat itu. Hingga beberapa kesepakatan kebersamaan dalam keputusan bersama pihak
DPR/MPR serta jajaranya mengambil keputusan tepat untuk mengganti posisi
pemerintahan jatuh ditangan BJ Habibie.
Namun
hingga saat itu sebenarnya dengan keputusan yang mantang-mantang presiden
Soeharto menggundurkan dirinya dari jabatan pemerintah yang dijabatnya hingga
memutuskan untuk meninggalkan kekuasaannya. Karena banyak yang menilai sudah
tidak pantas lagi di Pemerintahan pada saat itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar