Translate

Kamis, 28 November 2013

10 Rahasia Sukses Orang Jepang

pasti kalian semua ingin sukses ka.? nah belajarlah dari jepang.
Apa sajakah sikap-sikap orang Jepang yang bisa kita contoh biar bisa sukses kayak bangsa mereka ??
Berikut adalah 10 rahasia Sukses orang Jepang :

1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.


Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Kamis, 21 November 2013

8 Macam Cara Menyontek Saat Ujian

Nah mumpung Mau Ulangan umum, kali ini saya share cara menyontek yag baik dan benar. bagi siswa yang sering mencontek saat ulangan pasti sudah akrab dengan 8 cara mencontek berikut. langsung aja tanpa basa basi. 8 cara Mencontek saat ulangan:
  1. Membuat kertas contekan (kepe’an). Bentuknya bermacam2 ada yang berbentuk kertas kecil yang digulung atau dilipat, sampai kertas kecil dan panjang yang dilipat-lipat. Perkembangan terbaru yang pernah ada yaitu foto copy catatan yang sudah diperkecil skalanya, dan kertas yang telah diketik dengan komputer dan di print dalam ukuran sangat kecil dan rapi.
  2. Membuat catatan kecil di telapak tangan, ini adalah cara kuno tetapi kadang masih diterapkan. Cara ini biasa dilakukan untuk mencatat suatu catatan penting yang susah dihafal misalnya rumus atau suatu point penting yang rumit untuk dihafalkan. Kebanyakan cara ini kurang efektif karena informasi yang dituliskan belum tentu keluar saat ujian dan keterbatasan telapak tangan yang hanya dapat menampung sedikit tulisan.
  3.  Membuat atau menulis catatan kecil dibangku atau meja ujian. Ini juga adalah cara kuno yang dilakukan oleh siswa saat ujian dan paling umum dilakukan oleh pelajar di Indonesia. Buruknya pengawasan terhadap tata tertib dan kerapian di kelas membuat meja dan bangku terlihat jorok dengan berbagai tulisan hasil karya siswa. Banyaknya coretan2 di bangku dan meja ini menyamarkan contekan siswa saat ujian.
  4. Membawa buku catatan atau buku paket kedalam kelas. Ini adalah cara menyontek yang paling ekstrim namun bila berhasil diterapkan akan sukses besar, ya jelas aja karena semuanya ada di buku. Tetapi cara ini paling jarang digunakan kecuali oleh siswa yang master mencontek dan umumnya agak bandel di kelas. Hal yang menunjang untuk melakukan ini adalah meja ujian yang memiliki sorokan/kolong yang lebar dan tidak nampak. Posisi duduk juga mempengaruhi dalam pelaksanaan misi rahasia ini.
  5. Bekerja sama dalam menjawab soal ujian. Hal ini membutuhkan kekompakan yang baik diantara siswa. Dalam pelaksanaannya biasanya mereka merancang kode-kode untuk saling berkomunikasi, misal jawaban A pegang hidung, Jawaban B garuk2 kepala, Jawaban C batuk.. dan banyak trik lainnya.
  6. Melirik jawaban teman sebelah. Cara ini paling gampang diterapkan dan paling lazim digunakan, tetapi ini tidak boleh dilakukan dalam waktu yang lama karena akan membuat mata pelaku menjadi pusing sehingga kehilangan konsentrasi untuk mengerjakan soal berikutnya. Kelalaian dan kelengahan teman sebelah saat mengerjakan ujian membuat kesempatan bagi siswa untuk melihat jawabannya.
  7. Membuat contekan di media HP atau BB. Cara ini jarang dilakukan karena susah untuk menerapkannya, disamping ukuran HP dan BB yang cukup mencolok, cahaya yang ditimbulkan dari layarnya juga mudah menarik perhatian. Selain itu sudah ada aturan yang melarang siswa untuk membawa HP saat ujian.
  8. Membawa contekan di WC. Cara ini agak kurang efektif karena hanya bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dan tidak bisa sering karena bakalan mencurigakan. Kalau terlalu sering pengawas akan curiga karena sering izin ke belakang.

Rabu, 20 November 2013

Cara membuat logo IPB

Nah kali ini akan saya share tugas sekolah TIK tentang membuat logo IPB:
1. Tahap pertama membuat bentuk lingkaran menggunakan ellipes tool .
2. kemudian klik shape tool untuk membentuk lengkungan lengkungan.
3. Untuk menjadikan efek transparan gunakan interactive drop shadow tool.
4. Kemudian warnai dengan warna putih dengan pinggiran berwarna biru
5. Lalu buat lingkaran berwarna biru di tengah gambar lingkaran tadi (yang berwarna putih).
6. Buat lingkaran 2 buah dan potong dengan mengklik Arange, lalu shaping dan klik Trim. Ulangi terus seperti itu
7. Setelah itu, gabungkan semua objeck yang sudah di trim tadi membentuk logo IPB tersebut.
8. Setelah itu, gunakan efek Weld untuk menggabungkan semua objeck sehingga membentuklah logo IPB secara utuh.
9. Buat tulisan “ INSTITUT PERTANIAN” dengan menggunakan text tool , lalu Bezier  tool membentuk lenkungan
10.   untuk tahap akhir gunakan Bezier  tool membentuk lenkungan kemudian tulis  “BOGOR” pada bagian bawah.

  sekian dulu.. INGAT!! sebelum Copy-Paste, selalu like Post dari blog saya dg G+ anda :)

Senin, 18 November 2013

Pengertian Krisis Multidimensi

Krisis multi dimensional adalah suatu situasi dimana bangsa dan negeri kita dewasa ini sedang dilanda oleh beraneka-ragam pertentangan besar maupun kecil dan berbagai keruwetan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan juga kebobrokan moral. Krisis ini telah dan sedang terus memporak-porandakan berbagai sendi-sendi penting kehidupan bangsa. Begitu hebatnya krisis yang bersegi banyak ini, sehingga banyak orang kuatir akan terjadinya desintegrasi negara dan bangsa, atau membayangkan masa yang serba gelap di kemudian hari. Karena begitu besarnya kekacauan di berbagai bidang itu